Kamis, 20 November 2008
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada cinta, kesedihan, kekayaan, kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sanyat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki cinta.
Tak lama cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu.”kekayaan! kekayaan! Tolong aku!” teriak cinta. ‘aduh !maaf ,Cinta!” kata kekayaan, “perahu telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak data membawamu serta, nanti perahu tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” lalu kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegimbiraan lewat denagn perahunya. “kegembiraan! Tolong aku!”, teriak cinta. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar terikan cinta.
Air makin tinggi membasahi cinta sampai ke pinggang dan cinta semakin panik. Tak lama lewatlah kecantikan . “kecantikan! Bawalah aku bersamamu!” teriak cinta. “wah , cinta , kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.”sahut kecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia menangis terisak-isak. Saat itulah lewatlah kesedihan “Oh kesedihan , bawalah aku bersamamu,”kata cinta. “maaf , cinta. Aku sedang sedih dan aku inggin sendirian saja …..” kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengan suara, “cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” cinta menoleh kearah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkanya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua tadi?dia adalah waktu.”kata orang itu.”tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” Tanya cinta heran.”sebab,”kata orang itu, hanya waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu….”
(submitted by Steven Widya@yahoo.co.uk)

1 komentar:

wennie yusra mengatakan...

boleh komen soal profile nya gak???
apanya yang jadi panutan nih??
sifat playboy yang suka ngasih harapan buat orang yah???
hahahahahha....
boleh juga tuh!!
anggab aja sebagai pengalaman untuk mencari orang yang tepat!!
yah gak dang????hehehe

sukses ya bro....

Blog Archive

Tentang Saya

Daftar Blog Saya

Pengikut

buku tamu


ShoutMix chat widget
Blogger Indonesia Lirik Lagu <foo bloggerpeduli Komunitas Blogger